Jangan Biarkan 2 Hal Ini Pengaruhi Keputusan Keuanganmu!



Ada dua emosi yang menguasai manusia, terutama untuk urusan uang. Keduanya adalah ketakutan dan ketamakan.

Dalam buku Rich Dad Poor Dad, sang penulis, Robert T. Kiyosaki, mengatakan ketakutan ini memicu orang-orang untuk bekerja keras demi mendapatkan uang. Setelah uang didapat, banyak orang menggunakannya untuk membayar tagihan-tagihan. Di sinilah terbentuk pola pikir bahwa setelah bekerja, kita akan mendapatkan uang. Setelah dapat uang, kita akan membayar tagihan.

Kalau ditawarkan uang yang lebih banyak, mereka akan meneruskan siklus di atas dan meningkatkan pengeluarannya.

“Ini yang disebut dengan `balap tikus`,” tulis dia.

 

Bagaimana dengan Serakah?

Sementara itu, ketamakan, lanjut Kiyosaki, akan membentuk pola pikir bahwa semuanya akan indah kalau dibeli dengan uang. Ketamakan ini akan membuat orang makin getol untuk mencari uang lebih banyak. Bahkan, tak jarang orang menghalalkan segala cara agar bisa mendapatkan semakin banyak uang.

Dikutip dari IDX Channel, misalnya, pria bernama Bernard Madoff, ditangkap polisi karena menipu para kliennya melalui perusahaannya, Bernard L. Madoff. Perusahaan ini sukses menarik minat para klien dengan investasi berskema ponzi. Total kerugian yang dialami para kliennya mencapai US$65 miliar.

Selain pelaku, sifat serakah juga dipunya orang-orang yang akan berinvestasi. Mereka ingin menjadi tajir, tapi secara instan. Inilah yang membuat mereka terjerat investasi bodong.

Pengajar di Prasetya Mulya Business School, Lukas Setia Atmaja, mengatakan orang yang tidak melek finansial dan BU alias butuh uang, masih  bisa disadarkan dengan ancaman investasi bodong. Kalau orang yang tamak, lain cerita.

“Kalau greedy, ya, susah,” kata Lukas dikutip dari Tribunnews.

 

Diperkuat dengan Ini

Kiyosaki mengatakan ketakutan dan ketamakan ini akan diperkuat dengan ketidaktahuan terhadap uang. Dikatakan pula bahwa orang kaya pun tak lepas dari perasaan ini ketika menghasilkan uang lebih banyak: mereka takut miskin.

Ibarat keledai yang menarik gerobak dan ada wortel menggantung di hadapannya. Keledai akan terus “mengejar” wortel itu seolah-olah menjadi satu-satunya. Padahal, akan ada wortel yang baru.

“Uang adalah wortel, ilusi,” kata dia.

 

Terus Bagaimana Solusinya?

Cara untuk mengatasi ketakutan dan ketamakan akan uang adalah menggunakan emosi untuk berpikir, bukan untuk bereaksi. Ketika orang tak punya uang, lanjut Kiyosaki, orang akan berpikir mencari pekerjaan. Dengan pekerjaan, dia akan mendapatkan uang.

Sementara, orang yang menggunakan emosi untuk berpikir akan bertanya apakah ada yang bisa dilakukan agar bisa menghasilkan uang. Kiyosaki mencontohkan dia dan sahabatnya yang sempat berbisnis rental sewa komik murah saat masih muda—sebelum membuka rental komik, keduanya sempat bekerja di sebuah toko.

Dari sini dia belajar cara “mempekerjakan” uang. Saat keduanya tak hadir di rental komik, mereka tetap bisa mendapatkan uang. Tak hanya itu, dua sahabat ini tak lagi bergantung kepada majikan untuk urusan uang. 

“Uang kami bekerja untuk kami,” tulis dia.

Pola pikir ini yang membedakan orang kaya dengan yang lainnya. “Orang menengah dan miskin bekerja untuk uang. Orang kaya membuat uang bekerja untuk mereka,” tulis Kiyosaki.

Lalu, apakah cara membuat uang bekerja untuk kita hanya dengan merintis usaha?

 

Tentu Saja Tidak

Selain berbisnis, ada cara lagi yang bisa dilakukan agar uang yang bekerja untuk kita, Sobat. Investasi pun menjadi jawabannya.

Emas pun menjadi instrumen investasi yang relatif aman bagimu yang ingin membuat uang bekerja. Selain aman dari inflasi, harga logam mulia itu juga cenderung naik tiap tahun.

Misalnya, dikutip dari Kompas.com, kamu membeli emas 10 gram senilai Rp500 ribu pada 2011, lalu pada 2021, harga emas naik jadi Rp9 juta. Kamu bisa mendapatkan untung Rp4 juta dari investasimu, lho.

Kalau tertarik dengan investasi emas, kamu bisa memilih Treasury. Aplikasi ini menawarkan emas dengan harga yang terjangkau, mulai dari Rp5 ribu; lebih murah daripada harga kuota internet.

 

Ada banyak keuntungan yang kamu dapat dari investasi emas di Treasury.

Jaminan kepemilikan Logam Mulia di UBS (PT Untung Bersama Sejahtera), sesuai dengan gramasi emas yang Kamu miliki di aplikasi Treasury. Kamu bisa mencetaknya menjadi Logam Mulia (emas fisik) mulai dari 0,1 gram, kapanpun kamu membutuhkan, atau mencairkannya menjadi uang tunai hanya dalam 2x24 jam.

Lebih dari itu, kamu juga bisa mewariskan investasi emas, membuat rencana masa dengan fitur Rencana Emas, transfer emas, serta membeli berbagai koleksi perhiasan terbaru dari UBS Lifestyle. Makanya, download aplikasi Treasury sekarang!