Investasimu Gagal? Begini Cara Atur Kembali Keuangan



Tak dapat dipungkiri investasi merupakan salah satu cara untuk menjadi kaya. Ini yang membuat orang beramai-ramai untuk berinvestasi.

Namun, investasi pun tak bisa dilakukan sembarangan. Cara ini memerlukan keputusan finansial yang matang. Kalau salah langkah, investasimu bisa berantakan dan gagal total.

 Bicara kegagalan, kamu pun bisa memetik pelajaran dari sana. Dalam buku The Psychology of Money, pendiri Microsoft, Bill Gates, mengatakan kegagalan dan keberhasilan investasi bisa menjadi pelajaran bagi orang-orang. Namun, ada kalanya dua hal ini menjadi guru yang payah.

 “Keberhasilan adalah guru yang payah, membuat orang pandai berpikir ia tak bisa kalah,” kata Gates. Kegagalan pun juga bisa menjadi guru yang payah karena membuat orang pandai berpikir keputusannya buruk. “Padahal, kadang bisa sekadar sial,” kata dia.

 

Menerima Kegagalan

Trik menghadapi kegagalan investasi yang bisa Sobat Treasury coba adalah menata kehidupan finansial. Dengan begitu, investasi gagal ini tidak akan membuatmu rugi dan kamu masih tetap menanamkan modal hingga beruntung.

Dalam investasi, ada peran keberuntungan dalam keberhasilan. Begitu pula ada juga peran risiko dalam kegagalan. Saat gagal berinvestasi, risiko mendorong kita untuk bisa memaafkan diri dan memberikan ruang untuk menerima.

Perlu diingat bahwa investasi yang bagus belum tentu memberikan hasil terbesar. Hasil terbesar ini hanya terjadi sekali-kali dan tidak terulang. Yang terpenting adalah mendapatkan hasil yang lumayan dan bisa diandalkan dan bisa diulang-ulang.

 

Ubah Mindset

Agar keuangan bisa tertata dengan baik setelah gagal berinvestasi, kamu bisa mengubah pola pikir tentang uang. Melansir Lifepal, uang pada dasarnya diciptakan sebagai alat tukar, tapi perlahan berubah jadi tujuan banyak orang. Tujuan inilah yang membuat kebanyakan orang bekerja keras untuk  mendapatkan uang.

Pemikiran ini secara tidak langsung membuat fokus hanya tertuju pada besar nominal yang didapatkan.

 Sobat Treasury bisa mengubah pemikiran bahwa “uang adalah tujuan” menjadi uang sebagai alat dan dampak. Uang memang penting untuk mencapai tujuan. Di sisi lain, uang juga merupakan dampak dari usaha yang dilakukan, misalnya investasi. Kalau investasi dilakukan secara maksimal, uang yang dihasilkan juga bisa meningkat, bukan sebaliknya.

 

Atur Anggaran

Saat menata kembali keuangan, membuat anggaran belanja pun diperlukan. Anggaran bisa membantumu untuk melihat kembali pola belanja dan berguna untuk perencanaan keuangan jangka panjang.

 Kamu bisa mengalokasikan 50 persen pendapatan untuk kebutuhan dasar, seperti cicilan rumah, makanan, dan tagihan listrik, dikutip dari Chubb Life. Kemudian, 10-20 persen dialokasikan untuk simpanan dan dana darurat. Dana darurat ini bisa didapatkan dari investasi, misalnya dari emas. Sisanya, 30 persen, digunakan untuk kebutuhan lainnya.

 Kamu juga bisa menggunakan cara 80:20 untuk anggaran belanja. Dilansir dari Jenius, 80 persen pendapatan digunakan untuk semua pengeluaran bulanan dan harian.

 Untuk metode yang ini, kamu memang tak perlu membagi pos pengeluaran secara detail, tetapi perlu berhati-hati untuk mengeluarkan uang. Kalau pengeluaran lebih dari 80 persen, ada pos-pos yang bisa dihilangkan, misalnya jajan kopi atau makan di restoran. Lalu, anggaran 20 persen digunakan untuk tabungan masa depan.

 

Mulai dengan Sedikit Dana dan Tak Terlalu Fokus pada Return

 Ada baiknya kamu memulai kembali investasi dengan modal yang minim. Dikutip dari Joinan, penggunaan modal yang sedikit juga tak memberatkan dan mengganggu pos pengeluaran lainnya. Dengan begitu, kamu bisa menambah dana investasi sedikit demi sedikit.

Saat berinvestasi, sebaiknya tidak hanya fokus pada return. Selalu ada kemungkinan hasil yang didapatkan tak sesuai dengan proyeksi. Seperti kata pepatah “high risk, high return” yang berarti semakin besar risiko investasi, semakin besar peluang keuntungannya. Tapi, ini bukan berarti kamu bisa langsung memilih instrumen yang punya risiko besar demi meraup untung, apalagi setelah gagal investasi.

Emas pun bisa kamu jadikan instrumen investasi. Selain bisa menjadi lindung nilai asetmu, instrumen ini juga rendah risikonya. Ditambah lagi, emas sangat mudah untuk dijual kembali.

 Kamu pun bisa memilih investasi emas di platform Treasury. Di sini kamu bisa membeli emas dengan harga terjangkau, yaitu mulai dari Rp5.000, lebih murah daripada segelas es kopi susu.

 

Banyak keuntungan yang kamu dapatkan investasi emas di Treasury.

Jaminan kepemilikan Logam Mulia di UBS (PT Untung Bersama Sejahtera), sesuai dengan gramasi emas yang kamu miliki di aplikasi Treasury. Kamu bisa mencetaknya menjadi Logam Mulia (emas fisik) mulai dari 0,1 gram, kapanpun dibutuhkan atau mencairkannya menjadi uang tunai hanya dalam 2x24 jam.

Lebih dari itu, kamu juga bisa mewariskan investasi emas, membuat rencana masa dengan fitur Rencana Emas, transfer emas, serta membeli berbagai koleksi perhiasan terbaru dari UBS Lifestyle. Makanya, download aplikasi Treasury sekarang!