Ingat Sobat, Arisan Tak Sama dengan Menabung



Apa yang terlintas di pikiran Sobat Treasury tentang arisan? Saat mendengar kata “arisan”, yang langsung terlintas di pikiran adalah ibu-ibu yang sedang berkumpul sambil mengumpulkan uang atau barang.

Arisan adalah kegiatan kelompok yang mengumpulkan uang atau barang yang bernilai sama. Kemudian, nama setiap peserta akan diundi sesuai waktu yang ditetapkan. Nama yang keluar itu akan mendapatkan uang atau barang yang telah dikumpulkan.

Menurut penulis buku Cerdas dan Bijak Mengatur Keuangan Rumah Tangga, Wahyuni Indrayani, arisan punya beberapa hal positif. Pertama, menjalin silaturahmi. Kegiatan itu bisa menjadi ajang bersosialisasi untuk mengenal satu sama lain. 

Kedua, arisan bisa digunakan sebagai sarana promosi jualan. Peserta arisan yang punya bisnis, bisa sekalian mempromosikan dagangannya ke ibu-ibu lainnya.

Ketiga, kalau arisannya berbentuk uang, biasanya jumlah yang didapatkan ini cukup banyak. Uang yang didapatkan ini bisa digunakan untuk kebutuhan lainnya. Namun, tak sedikit peserta arisan menggunakan uang itu untuk disimpan sebagai dana darurat.

Keempat, arisan sebagai solusi menabung. Bagi orang yang susah menabung, arisan sering dijadikan sebagai sarana untuk mengumpulkan uang. 

 

Arisan Itu Beda dengan Menabung

Untuk urusan mengumpulkan uang, Wahyuni mencatat arisan ini tidak sama dengan menabung. Menurutnya, kegiatan itu sama dengan cicilan tanpa bunga.

“Arisan ini bukan menabung, tetapi membayar cicilan 0 persen,” tulis Wahyuni.

Di arus kas keuangan, arisan ini nantinya masuk ke dalam pengeluaran cicilan.

Hal serupa juga disampaikan oleh perencana finansial, Annisa Steviani. Dilansir dari Haibunda, uang arisan biasanya habis untuk menjamu para tamu. Makanya, uang yang diberikan di awal takkan bertambah.

“Uang arisan biasanya habis untuk menjamu makan peserta arisan lain,” kata dia dari akun Instagramnya, @annisast. 

Ditambah lagi, uang arisan bukanlah investasi yang hasilnya bisa bertambah. Dana ini jumlahnya tetap meskipun disimpan berbulan-bulan. 

“Nabung atau investasi itu ada tujuannya. Kamu arisan untuk apa? Misal, ikut arisan niatnya beli HP atau laptop baru, tentu boleh. Tapi, kalau cuma untuk habis di makan menjamu teman, nabungnya sebelah mana,” kata Annisa.

Annisa menyarankan uang untuk arisan tidak boleh diambil dari pos investasi atau tabungan, tetapi dari gaya hidup. Dengan begitu, jumlahnya lebih kecil daripada investasi. Keuangan pun tak bisa dipaksakan hanya demi ikut arisan.

“Kecuali pos lifestyle kamu lebih besar dari pos investasi,” kata dia.

 

Perlu Dicatat, Arisan Pun Ada Risikonya

Ada empat risiko arisan. Pertama, kamu akan boros kalau tidak bisa mengelola uang dengan baik. Saat menjadi tuan rumah penyelenggara arisan, Sobat Treasury akan mengeluarkan uang untuk membayar makanan dan minuman. 

Kedua, jadi tempat untuk pamer. Tak jarang arisan menjadi ajang untuk memamerkan kekayaan dan hura-hura. 

Ketiga, arisan tak punya payung hukum. Ini bisa  bermasalah kalau ada peserta yang membawa kabur atau tidak bayar arisan setelah mendapatkan bagiannya. Risiko ini akan makin besar kalau kamu ikut arisan online yang bandarnya pun tidak dikenal dekat.

Keempat, ada uang buku atau biaya admin yang harus dibayar peserta arisan. Totalnya bervariasi bergantung kepada admin dan jumlah tarikan. Kalau nominal kocokan arisan makin besar, biaya yang dikenakan kepada anggota pun juga makin besar. 

 

Lalu, Harus Bagaimana?

Kalau sudah tahu risiko dan tetap ingin ikut, itu tak jadi masalah bagimu. Namun, kalau ingin mengumpulkan uang, lebih baik Sobat Treasury menyisihkan danamu untuk ditabung. Akan lebih baik lagi jika uangmu ini diinvestasikan.

Kalau diinvestasikan, uangmu bisa bertambah. Investasi pun tak perlu dengan uang yang jumlahnya banyak. Kamu bisa menginvestasikan uangmu sedikit demi sedikit.

Untuk instrumen investasi, emas bisa jadi pilihan. Logam kuning ini punya banyak kelebihan, seperti harganya yang bisa naik terus setiap tahun dan tahan inflasi. Untuk investasi emas, kamu bisa menjadi Treasury sebagai pilihan. Di aplikasi ini, kamu bisa membeli emas mulai dari Rp5 ribu, lebih murah daripada segelas boba milk tea.

 

Banyak keuntungan yang kamu dapatkan investasi emas di Treasury. 

Jaminan kepemilikan Logam Mulia di UBS (PT Untung Bersama Sejahtera), sesuai dengan gramasi emas yang kamu miliki di aplikasi Treasury. Kamu bisa mencetaknya menjadi Logam Mulia (emas fisik) mulai dari 0,1 gram, kapanpun dibutuhkan atau mencairkannya menjadi uang tunai hanya dalam 2x24 jam.

Lebih dari itu, kamu juga bisa mewariskan investasi emas, membuat rencana masa dengan fitur Rencana Emas, transfer emas, serta membeli berbagai koleksi perhiasan terbaru dari UBS Lifestyle. Makanya, download aplikasi Treasury sekarang!