Harga Barang Makin Mahal, Masih Bisa Nabung Nggak ya?



Disadari atau tidak, harga barang semakin mahal belakangan ini, khususnya bahan pangan. Tingginya harga bahan pangan ini membuat dompet menjerit, apalagi gaji tidak naik-naik, bahkan berkurang selama pandemi Covid-19.

Dikutip dari CNBC Indonesia, misalnya, harga rata-rata cabai merah keriting, cabai merah besar Rp85 ribuan per kg, serta daging di angka Rp145 ribuan per kg di Jakarta. Harga bawang merah juga terpantau Rp58 ribuan per kg dan bawang putih Rp32 ribuan per kg pada 17 Juni 2022.

Bagaimana dengan harga minyak goreng? Menurut Detik.com, sehari sebelumnya, harga minyak goreng ini masih setia di level Rp20 ribuan-Rp25 ribu untuk kemasan 1 liter dan Rp44 ribu-Rp50 ribu untuk kemasan 2 liter di minimarket.

Ini belum termasuk rencana pengenaan cukai untuk BBM. Kalau BBM jadi dikenakan cukai, otomatis harganya juga akan semakin mahal.

Harga barang yang makin mahal ini tak jarang membuat keuangan acak-acakan. Satu pertanyaan yang terlintas di kepala: apa masih bisa menabung?

 

Pertama, berhemat. Awalnya memang susah berhemat, tapi kamu bisa memulainya dengan pengeluaran yang tak terlalu penting. Bisa saja kamu stop belanja hal yang bersifat keinginan dari daftar belanja, misalnya beli pakaian, make up, dan perabotan rumah, dikutip dari CekAja. Dengan begitu, Sobat Treasury bisa menggunakan uang lebihan untuk hal yang lebih penting atau dialokasikan ke tabungan.

Kamu juga bisa berhemat dengan cara memanfaatkan promo dan diskon. Pilihlah yang paling menguntungkan agar bisa mendapatkan harga yang termurah, melansir dari Cermati.

Atau, bisa membandingkan harga antara satu toko dengan toko yang lain. Cermat berbelanja bisa mencegahmu salah mengambil keputusan, misalnya dapat barang yang harga jualnya malah mahal.

 

Kedua, membatasi penggunaan uang. Saat berniat untuk hemat, ada saja keinginan untuk beli sesuatu secara tiba-tiba. Ini muncul karena godaan diskon, promo, atau stok barang yang menipis, terutama untuk barang-barang di luar kebutuhan pokok. Cobalah untuk tidak mudah jatuh ke perangkap promo penjualan.

 

Ketiga, memprioritaskan beli bahan kebutuhan pokok dan secukupnya. Tips menabung selanjutnya adalah mendahulukan barang pokok terlebih dahulu. Plus, belanjalah secukupnya. Kondisi ini bisa memicu panic buying yang bisa merugikan diri sendiri dan orang lain.

Untuk memenuhi kebutuhan pokok, prioritaskan beli barang-barang seperti beras, minyak goreng, gula, mi instan, sayur-mayur, telur, dan mi instan. Kebutuhan mandi dan mencuci pun tak lupa masuk daftar. Kurangi juga membeli makanan siap saji karena memasak sendiri lebih hemat. Dengan begitu, tabunganmu bisa aman sampai bulan berikutnya.

 

Keempat, membuat perencanaan keuangan. Setiap kali mendapatkan penghasilan, sebaiknya kamu merencanakan keuangan. Catatlah dengan rapi anggaran yang dikeluarkan paling penting, misalnya tabungan, bayar asuransi, beli bahan pangan, dan sebagainya.

Selain kebutuhan-kebutuhan penting ini, kalau perlu, yang lainnya dihentikan dulu sampai kondisi ekonomi dan keuanganmu membaik. Kalau tidak perencanaan keuangan yang jelas, uangmu bisa habis tanpa bukti yang jelas dan tidak bisa dievaluasi.

 

Kelima, investasi. Ketika berada di kondisi ekonomi yang tidak baik-baik saja, kamu  bisa menyimpan uang dengan investasi. Investasi ini jadi hal yang penting. Di tengah harga barang yang mahal, kamu bisa berinvestasi di instrumen yang berisiko rendah, seperti emas.

Dengan investasi, kamu bisa “mengamankan” jaminan hari tua, menghimpun dana darurat, hingga kebutuhan pendidikan anak.

Bicara investasi emas, kamu bisa memilih aplikasi Treasury. Platform ini menawarkan pembelian emas dengan harga terjangkau, yaitu mulai dari Rp5 ribu. Selain itu, kamu juga bisa merencanakan keuangan jangka panjang, seperti dana darurat dan pensiun melalui fitur Rencana Emas.

 

Banyak keuntungan yang kamu dapatkan investasi emas di Treasury.

Jaminan kepemilikan Logam Mulia di UBS (PT Untung Bersama Sejahtera), sesuai dengan gramasi emas yang kamu miliki di aplikasi Treasury. Kamu bisa mencetaknya menjadi Logam Mulia (emas fisik) mulai dari 0,1 gram, kapanpun dibutuhkan atau mencairkannya menjadi uang tunai hanya dalam 2x24 jam.

Lebih dari itu, kamu juga bisa mewariskan investasi emas, membuat rencana masa dengan fitur Rencana Emas, transfer emas, serta membeli berbagai koleksi perhiasan terbaru dari UBS Lifestyle. Makanya, download aplikasi Treasury sekarang!