Fenomena Slow Living, Gaya Hidup Lambat untuk Mereka yang Sudah Merdeka Finansial



Sobat Treasury, belakangan ini ramai dibicarakan soal gaya hidup slow living. Sesuai namanya, filosofi gaya hidup slow living adalah gaya hidup lambat  Lambat dalam arti mengurangi ritme cepat untuk menghindari stres dan kegelisahan serta lebih fokus pada hal-hal sederhana. Tujuannya adalah untuk menemukan keseimbangan antara pekerjaan, waktu pribadi, serta menghargai momen-momen kecil dalam hidup.

Dilansir dari Clever Girl Finance, slow living adalah gaya hidup yang tumbuh dari gerakan slow food. Lahir di Italia pada 1980an sebagai reaksi terhadap makanan cepat saji, gerakan slow food bertujuan untuk melindungi masakan tradisional dan mengembalikan kenikmatan makan dan berbagi makanan dengan orang lain. Dari situ, gerakan meluas hingga mencakup perlambatan di seluruh aspek kehidupan.

Menurut komunitas Log Off Movement, gaya hidup slow living membuat nilai yang dimiliki setiap orang tidak hanya diukur dari keberhasilan karier. Sebaliknya, kehidupan pribadi akan menjadi prioritas. Kondisi ini baik untuk kesehatan karena kesibukan membuat tubuh lelah dan mudah merasa depresi atau kecemasan. 

Slow living juga membuat orang yang melakukannya punya waktu luang lebih banyak untuk keluarga dan teman, serta memprioritaskan hubungan yang bermakna lebih dalam di antara rekan kerja di kantor. Bagi lingkungan, slow living membuat orang-orang memiliki waktu luang untuk menghabiskan waktu di alam.  

 

Apa saja Sih Manfaat Hidup Slow Living? 

Laporan dari The American Psychological Association (APA). Di sana diungkap, 79 persen orang mengalami tingkat kejenuhan yang tinggi dalam pekerjaan mereka, menghadapi tekanan. Sebab, menjalani segudang aktivitas dan kehidupan yang serba cepat dapat membuat seseorang merasa kewalahan, stres, kelelahan hingga kejenuhan.  

Sejumlah manfaat didapat dari gaya hidup slow living ini. 

 

1. Hidup Lebih Fokus dan Terarah

Metode slow living memang sangat baik untuk hidupmu. Kamu akan lebih santai dan tidak terburu-buru dalam hidup sehingga apapun yang kamu kerjakan akan lebih fokus dan hasilnya pun memuaskan. Menjalani hidup slow living bukan berarti bermalas-malasan ya karena kamu tetap produktif hanya saja kamu menjalaninya lebih terarah. Bahkan metode ini akan membuatmu lebih menikmati hidup daripada waktu terbuang begitu saja karena ingin terburu-buru.

 

2. Anti Buru-buru

Dengan menjalani hidup slow living maka kamu pun akan merasa lebih tenang. Pekerjaan yang menumpuk dan deadline yang terus-terusan tanpa henti tak membuat hidupmu gusar. Tenang merupakan kunci hidup bahagia bahkan kondisi tenang takkan membuat otakmu stres. Kamu sadar jika hidup tak melulu soal pekerjaan yang menumpuk tetapi kamu pun berhak bahagia dan menikmati hidup.

 

3. Punya Skala Prioritas

Siapa sangka metode slow living pun akan membuatmu dapat memprioritaskan mana hal yang paling penting. Dengan menerapkan skala prioritas maka kamu takkan lagi keteteran entah masalah pekerjaan, pribadi bahkan pertemanan. Bahkan pekerjaan dan kehidupan pribadi pun bisa seimbang. Kamu pun takkan lagi terus-terusan menomorsatukan pekerjaan tetapi mengabaikan keluarga misalnya.

 

Mau Bisa Hidup Slow Living? Begini Caranya  

Gaya hidup slow living berkaitan dengan penerimaan diri akan hidup yang dijalani. Orang yang menerapkan gaya hidup ini akan kembali fokus pada proses alam dan lingkungan, mengurangi penggunaan teknologi, dan terus berupaya untuk memastikan bisa menjalankan fungsi hidupnya.Walau baik untuk kesehatan mental, gaya hidup ini nampaknya sulit diterapkan terutama bila kamu masih berada dalam fase akumulasi mengejar harta melulu.  Bila Anda memang bercita-cita menerapkan gaya hidup ini di masa depan, lebih tepatnya saat kamu  merdeka finansial atau pensiun, berikut adalah hal yang bisa Anda lakukan dari sekarang.

 

 

1. Dahulukan Kualitas Ketimbang Kuantitas 

Dalam gaya hidup slow living, pendekatan terhadap finansial cenderung lebih berfokus pada kualitas daripada kuantitas. Ini berarti menghindari pemborosan, menghargai barang dan pengalaman yang lebih tahan lama, dan memprioritaskan investasi dalam hal-hal yang memberikan nilai jangka panjang. 

Ini mungkin melibatkan membeli barang berkualitas tinggi yang tahan lama daripada membeli barang murah yang cepat rusak. Selain itu, slow living juga mendorong untuk menghindari utang yang tidak perlu dan mengembangkan pola pengeluaran yang bijak agar tidak terjebak dalam perangkat konsumsi yang tidak berkelanjutan.

 

2. Punya rencana Hidup di Kota Kecil 

Walaupun gaya hidup ini bisa saja diterapkan bagi seseorang yang tinggal di kota-kota besar, namun ketahuilah bahwa biaya hidup di kota besar tidak sedikit. Ritme kehidupan orang-orang sekitar Anda, baik itu keluarga atau teman di kota besar bisa saja mempengaruhi diri Anda dan membuat Anda gagal menerapkan gaya hidup slow living.

Agar gaya hidup slow living ini bisa terealisasi, Anda bisa merencanakan hidup di kota-kota kecil saat Anda pensiun atau menjelang pensiun.Lakukanlah riset seputar harga properti dan biaya hidup di kota tersebut, sebelum Anda menentukan kapan kamu akan benar-benar pindah dan menetap di sana.

 

3. Bangun Pondasi Finansial yang Kuat

Sebelum hidup slow living, kamu tentunya harus bekerja keras terlebih dulu agar bisa menciptakan pondasi finansial yang baik. Adapun pondasi yang baik ditunjukkan dari ketersediaan dana darurat dan jaminan kesehatan. Pondasi finansial harus dibentuk dengan tujuan melindungi kekayaan kita jika terjadi musibah yang tidak bisa diprediksi.

 

4. Investasi secara rutin

Demi mempercepat kamu bisa menerapkan gaya hidup ini, rutinlah berinvestasi sejak dini setelah pondasi finansial Anda terbentuk. Ada berbagai instrumen keuangan yang bisa kamu pilih, sesuai dengan profil risiko dan jangka waktu investasi.

Semakin panjang jangka waktu investasi kamu, maka semakin fleksibel pula pilihan instrumennya, disarankan bagi kamu untuk memilih instrumen rendah risiko, salah satunya adalah investasi emas.

 

Saatnya Investasi Emas, Mulai dari Rp5.000-an  

Sobat Treasury,ngomong-ngomong soal investasi jangka panjang dan rendah resiko maka investasi emas adalah jawabannya, Sobat Treasury bisa membeli emas dengan cukup mudah dan murah lho!. Kamu juga bisa membelinya secara online melalui aplikasi smartphone. Treasury menjadi platform yang tepat bagimu untuk investasi emas. Harga logam mulia yang ditawarkan sangat terjangkau, mulai dari Rp5 ribu. 

Jangan khawatir dengan legalitas dan keamanan Treasury. Treasury, merupakan pedagang emas fisik digital pertama yang berlisensi BAPPEBTI.  Transaksi digital terjamin aman karena telah terdaftar di KOMINFO dan berpartner dengan ICH untuk menjamin keamanan transaksi pengguna. Treasury Merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka. Transaksinya pun aman karena merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka yang diawasi oleh BAPPEBTI. 

Fitur-fitur lainnya dari Treasury pun nggak kalah menarik. Kamu bisa menumbuhkan asetmu s.d 9% p.a di fitur Panen Emas atau bisa juga menjual sementara emasmu di Jamimas dengan biaya rendah. Beli perhiasan dan koin emas Koin Nusantara pun bisa kamu lakukan di sini!

Menarik banget, kan? Yuk investasi emas di Treasury sekarang!