Ekonomi Dunia Diramal Suram, Please Jangan Lakukan 4 Kesalahan Finansial Ini



Sobat Treasury, banyak pihak meramalkan tahun ini akan suram. Misalnya, International Monetary Fund (IMF) yang merevisi ke bawah pertumbuhan ekonomi dunia. IMF memprediksi ekonomi dunia tumbuh 2,7 persen pada tahun ini. 

Ekonomi pun akan melemah di mana-mana. Misalnya, ekonomi AS diramal tumbuh 1,6 persen dan diperkirakan akan tumbuh negatif selama beberapa kuartal tahun ini. Ekonomi Eropa pun demikian. Perekonomian negara itu diprediksi akan terjun bebas dari 5,1 persen pada 2021 ke 3,1 persen pada 2022, hingga akhirnya ke 0,5 persen pada 2023. Sementara itu, Indonesia masih diramal akan tumbuh positif tahun ini, yaitu sebesar 4-5 persen.

Kalau perlambatan ekonomi terjadi, ini bisa berdampak ke mana-mana. Sektor bisnis, misalnya, tidak berkembang. Karena bisnis tidak berkembang, ada pemotongan gaji bahkan sampai PHK untuk efisiensi. Pemecatan ini juga akan menambah angka pengangguran.

Yang perlu kita lakukan adalah mempersiapkan diri untuk menghadapi risiko yang terburuk. Namun, persiapan kita akan gagal jika masih melakukan kesalahan-kesalahan finansial seperti ini.

 

Pertama, tidak memiliki rencana keuangan yang jelas. Kamu memerlukan rencana keuangan agar bisa mengendalikan pengeluaran. Jika tidak memiliki rencana keuangan, Sobat Treasury tidak bisa mengendalikan pengeluaran. Alhasil, keuanganmu jauh dari kata stabil. Pengeluaran yang tidak terkendali bisa membuatmu terjerat hutang, apalagi jika badai keuangan sedang menimpamu. 

Kedua, menomorsatukan gaya hidup. Sikap cenderung menomorsatukan gaya hidup ini bisa membuatmu sangat boros. Misalnya, ada suatu smartphone yang baru dirilis. Karena smartphone ini nge-hits dan sudah punya “nama”, Sobat Treasury jadi membelinya. Padahal, gadget punyamu tidak bermasalah alias masih baik-baik saja. Perilaku ini bisa membuatmu boncos, apalagi jika tidak punya dana darurat dan investasi dan sering berhutang untuk gaya hidup. Kalau (amit-amit) terjadi resesi dan berujung ke pemecatan, kondisi ini akan membuat keuanganmu dalam bahaya. Pemasukan berkurang dan dana darurat pun tak ada. Lagi-lagi kamu bisa terlilit hutang untuk memenuhi kebutuhanmu.

Ketiga, tidak memiliki investasi. Yang sering disepelekan oleh banyak orang adalah investasi. Padahal, investasi bisa membantumu ketika negara terpuruk ke jurang resesi. Jika berinvestasi, ini berarti ada aset. Sobat Treasury bisa mencairkan aset kalau tidak ada mengalami PHK dan kehabisan dana darurat.

Keempat, tidak punya dana darurat. Nah, keberadaan pos ini sangat penting. Sesuai dengan namanya, dana darurat ini digunakan untuk menutup kebutuhan yang mendesak. Misalnya, kamu terkena PHK atau potong gaji karena kebijakan perusahaan.

Jika pos ini tidak ada, yang ada tabunganmu bisa jebol dan investasimu bisa terusik.

Lalu, berapa, ya, besarnya? Jika Sobat Treasury masih single, dana darurat yang diperlukan sebanyak minimal 3 kali pengeluaran bulanan. Misalnya, kamu mengeluarkan uang per bulan sebanyak Rp3 juta. Maka, dana darurat yang diperlukan mencapai Rp9 juta.

Kalau sudah berkeluarga dan punya anak, jumlahnya bertambah menjadi 6-12 kali pengeluaran bulanan. Andaikata pengeluaran bulanan mencapai Rp5 juta, dana darurat yang dibutuhkan sebanyak Rp30 juta-Rp60 juta. Dana darurat ini memang banyak, tapi kamu bisa mengumpulkannya sedikit demi sedikit. Caranya dengan berinvestasi. Dengan cara ini, uangmu bisa berkembang biak dan dana darurat pun bisa terkumpul dengan cepat.  

 

Emas Bisa Jadi Pilihan

Kamu bisa melirik emas sebagai instrumen untuk menghimpun dana darurat dan juga investasi. Logam mulia ini sering dipilih sebagai investasi karena harganya cenderung stabil ketika perekonomian memburuk. Harga emas juga bisa naik setiap tahun.

Alasan lainnya, emas bisa dijual sewaktu-waktu. Sobat Treasury juga tidak perlu persyaratan segambreng untuk membeli emas. Logam ini juga mudah sekali untuk ditemukan. Selain di toko, kamu juga bisa membelinya melalui aplikasi smartphone seperti Treasury. Harga emas digital yang ditawarkan Treasury sangat terjangkau. Harganya mulai dari Rp5 ribu. Lebih murah daripada segelas es kopi kekinian, kan? 

mobile-1

Selain itu, aplikasi ini juga menawarkan banyak keuntungan. Misalnya, fitur Rencana Emas yang akan membantumu merencanakan keuangan, seperti dana darurat. Fitur ini menyediakan kalkulator simulasi untuk mengetahui jumlah emas yang bisa ditabung harian, mingguan, atau bulanan. Dengan begitu, kamu bisa mengumpulkan dana darurat tepat waktu.

Tak hanya Rencana Emas, masih ada banyak fitur ciamik yang ditawarkan Treasury. Penasaran? Yuk investasi emas di Treasury!