Ekonomi Dunia Diprediksi Suram, Hadapi dengan Cara Warren Buffet



Tahun Baru 2023 belum lama berlangsung dan Sobat Treasury harus bersiap-siap. International Monetary Fund (IMF) meramal ekonomi dunia hanya tumbuh 2,7 persen tahun ini. 

 

Kok bisa?

Penyebabnya tak lain adalah ketegangan geopolitik yang makin panas. Inilah yang membuat IMF beberapa kali merevisi pertumbuhan ekonomi dunia. Pada 2022, misalnya, IMF merevisi ekonomi global dari 4,4 persen ke 3,6 persen, lalu 3,2 persen. Ekonomi dunia tahun ini pun tak luput dari revisi IMF. Lembaga ini merevisi ke bawah sebanyak 3 kali, yaitu dari 3,8 persen, ke 3,6 persen, 2,9 persen, pada akhirnya 2,7 persen. 

Sobat Treasury, menurut Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, dunia akan mengalami tantangan yang serupa seperti 2022. Ekonomi pun akan melemah di mana-mana.  Berdasarkan revisi proyeksi IMF, ekonomi AS hanya tumbuh 1,6 persen. Ada perkiraan pertumbuhan ekonomi Negeri Pam Sam akan negatif selama beberapa kuartal pada 2023. Ekonomi Eropa pun diramalkan terjun dari 5,1 persen pada 2021, 3,1 persen pada 2022, dan tahun ini 0,5 persen tahun ini—bahkan bisa masuk resesi. Sementara itu, perekonomian China diramalkan tumbuh 4,4 persen pada tahun ini. 

 

Bagaimana dengan Indonesia?

Empat lembaga internasional meramalkan ekonomi Indonesia masih tumbuh positif tahun ini. Ekonomi Indonesia diramalkan tumbuh 4,7 persen-5 persen. Berdasarkan saran dari para ahli, Indonesia harus mengelola tantangan dengan baik agar tetap tumbuh dengan kuat tahun ini. Tentu saja kuncinya ada di kebijakan yang berhati-hati. 

 

Terus, kita bagaimana?

Situasi tersebut menunjukkan bahwa ekonomi bakal suram. Yang perlu kita lakukan adalah berjaga-mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk menghadapi kondisi ini, Sobat Treasury. Kita bisa menggunakan cara Warren Buffet untuk menghadapi ekonomi yang suram. Ada dua hal yang sebaiknya disiapkan. 

 

Pertama, investasi jangka panjang. Investasi jangka panjang merupakan investasi yang dilakukan dalam jangka waktu yang lama, selama bertahun-tahun. Biasanya orang-orang melakukannya untuk tabungan masa depan atau pensiun. Menurut Buffet, cara ini bisa dilakukan untuk menghadapi resesi. Mengapa? Kita tidak pernah tahu sampai kapan situasi buruk itu akan berlangsung. Lagipula, investasi juga yahud untuk menghadapi risiko turunnya nilai uang. 

Kedua, membuat dana darurat. Alangkah baiknya menyiapkan dana ini untuk berjaga-jaga. Hal ini mempertimbangkan ada peluang terjadinya kondisi darurat yang besar ketika ekonomi memburuk. Besarnya dana darurat ini sebanyak 6-12 kali pengeluaran bulanan. Kamu bisa mengumpulkan dana darurat lebih cepat melalui investasi, lho!

 

Emas bisa jadi pilihan aset

Sobat Treasury bisa melirik emas sebagai instrumen untuk investasi dan menghimpun dana darurat. Ada banyak kelebihan. 

Pertama, emas tahan dari karat. Emas (aurum) punya potensial reduksi yang sangat besar. Kalau melihat dari deret Volta, logam ini ada di ujung kanan. Artinya, emas cenderung mengalami reduksi dan susah oksidasi. 

Kedua, nilainya tetap terjaga. Tidak seperti uang, nilai emas tetap terjaga dan tidak akan berkurang. Misalnya, suatu emas berukuran 24 karat. Sampai kapan pun, nilainya akan tetap segitu dan tidak akan berkurang. 

Ketiga, harganya cenderung stabil. Keuntungan ini menjadi salah satu pertimbangan investor melirik emas. Harganya tidak volatil ketika perekonomian memburuk.

Keempat, harganya naik setiap tahun. Walaupun stabil, harga emas masih bisa naik setiap tahun, lho. 

Kelima, mudah dijual dan dibeli. Sobat Treasury tidak perlu memerlukan rekening khusus untuk membeli emas. Lagipula menjualnya pun nggak pakai ribet. Kamu bisa menjual emas kembali di toko atau aplikasi smartphone kapan pun kamu mau. 

Keenam, mudah ditemukan di mana saja. Selain toko, Sobat bisa membeli emas melalui aplikasi emas digital seperti Treasury. 

 

Treasury menawarkan emas dengan harga yang sangat terjangkau, mulai dari Rp5 ribu. Lebih murah daripada segelas es kopi cappucino, kan? Selain itu, Treasury juga menawaran banyak keuntungan. Misalnya, ada jaminan kepemilikan emas di PT Untung Bersama Sejahtera (UBS) sesuai dengan gramasi yang dimiliki. 

Sobat Treasury juga bisa mencetak emas digital menjadi logam mulia batangan mulai dari 0,1 gram. Kamu juga bisa menjual emas digital kapan pun diinginkan dan bisa menjaminkannya melalui fitur Jamimas. Tidak hanya emas digital, Sobat Treasury juga bisa membeli emas batangan, koin emas Koin Nusantara, dan koleksi perhiasan UBS Lifestyle. 

Menarik banget, kan? Makanya, yuk investasi emas di Treasury sekarang!