Dollar AS Melemah, Harga Emas Makin Kinclong



Jakarta – Harga emas mengalami kenaikkan dibanding pekan lalu. Pelemahan dolar AS memicu kenaikan harga emas. 

Pada Senin 23 Mei 2022, harga emas Treasury pada pukul 14.00 menyentuh angka Rp904.307 per gram. Angkanya naik 0,1 persen dari harga emas pukul 00.00 yang senilai Rp903.388. Terpantau harga emas tertinggi bertengger di angka Rp905.391. 

Selama sepekan, terlihat ada tren kenaikan harga emas. Pada periode 16-22 Mei 2022, harga emas tertinggi ada di angka Rp903.388, yaitu pada 21 dan 22 Mei 2022. Angkanya naik 1,87 persen dari harga emas pada 16 Mei 2022, yaitu Rp886.787. 

Kenaikan harga emas ini dipicu oleh pelemahan dolar AS meskipun imbal hasil surat berharga AS naik terbatas. Melansir Reuters yang dikutip oleh Investing.com, harga emas berjangka naik 0,6 persen menjadi US$1.853,24 per ounce. Bahkan, harganya menembus level US$1.853,55 pada 12 Mei 2022.

Analis Senior OANDA, Jeffrey Halley, berkata kepada Reuters bahwa pasar belum tahu apakah emas telah melalui “badai” atau kenaikan harganya ini berupa respons dari pelemahan dolar AS.

Dolar AS biasanya bergerak terbalik terhadap emas. Kini, nilainya turun 0,43 persen di level 102,72 setelah mencetak kerugian mingguan pertama dalam hampir dua bulan. Imbal hasil surat berharga AS bertenor 10 tahun masih menguat setelah turun beruntun selama tiga sesi.

“Sebelum bullish, saya perlu melihat emas mempertahankan kenaikannya baru-baru ini dalam menghadapi penguatan dolar dan bukan pelemahan dolar,” kata Halley.

 

The Fed Siap Naikkan Suku Bunga

Mengutip Straits Times, melemahnya dolar AS membuat harga emas batangan lebih memikat pembeli luar negeri. Tapi, benchmark kenaikan imbal hasil surat berharga AS bertenor 10 tahun yang menguat, membatasi permintaan emas dengan imbal hasil nol.

Di mata investor, emas batangan menjadi instrumen yang menarik selama krisis ekonomi. Akan tetapi, nilainya cenderung tidak menarik apabila suku bunga AS naik karena tak menghasilkan bunga.

Terlebih dikabarkan bahwa Presiden Federal Reserve Bank, St. Louis James Bullard akan menaikkan suku bunga menjadi 3,5 persen pada tahun ini. Keputusan itu diambil untuk mengendalikan inflasi yang lebih cepat.

 

Investor Pangkas `Taruhan`

Pelemahan dolar AS juga dipicu oleh para investor yang memangkas taruhan keuntungan dari kenaikan suku bunga dolar AS. Straits Times memberitakan bahwa investor juga berharap kelonggaran lockdown Covid-19 di China bisa membantu pertumbuhan global.

Sekadar informasi, saham Asia mengalami ketidakpastian pada hari ini karena investor khawatir terjadi inflasi terus-menerus dan prospek kenaikan suku bunga bisa mengganggu prospek ekonomi global.

SPDR Gold Trust menyebut kepemilikannya naik 0,69 persen dari 1.056,18 ton pada Kamis 19 Mei 2022 menjadi 1.063,43 ton pada Jumat 20 Mei 2022.

Di logam mulia lainnya, spot perak naik 0,7 persen menjadi US$21,9 per ounce, platinum menguat 0,3 persen menjadi US$958,43 per ounce, serta paladium merangkak naik 0,8 persen menjadi US$1.979,27 per ounce, berdasarkan Investing.com.

 

Investasi Emas Makin Menarik, Malah Lebih Murah dari Es Kopi Susu

Melihat tren harga yang makin kinclong, kamu bisa menjadi emas sebagai instrumen investasi. Buat kalian yang masih pemula, aplikasi Treasury bisa jadi pilihannya. Investasi emas di Treasury bisa Kamu lakukan mulai dari Rp5.000an, lebih murah dari harga segelas es kopi susu. 

Ada banyak keuntungan yang bisa kamu dapatkan dari investasi emas di Treasury. Jaminan kepemilikan Logam Mulia di UBS (PT Untung Bersama Sejahtera), sesuai dengan gramasi emas yang kamu miliki di aplikasi Treasury. Sobat Treasury juga bisa mencetaknya menjadi Logam Mulia (emas fisik) mulai dari 0,1 gram, kapanpun kamu membutuhkan, atau mencairkannya menjadi uang tunai hanya dalam 2x24 jam.

Lebih dari itu, kamu juga bisa mewariskan investasi emas, membuat rencana masa dengan fitur Rencana Emas, transfer emas, serta membeli berbagai koleksi perhiasan terbaru dari UBS Lifestyle. Makanya, download aplikasi Treasury sekarang!