Cara Berinvestasi Sesuai Umur, Kamu di Tahapan Mana?



Sobat Treasury, faktor umur sangat menentukan instrumen investasi apa yang bakal kita pilih. Kamu sendiri mulai investasi sejak umur berapa? Dan berapa modal serta keuntungan dari investasi awal kamu? Dalam investasi sendiri ada tiga hal penting yang kamu harus perhatikan yaitu, modal, waktu dan return.  

 

Jika usiamu masih tergolong muda, maka faktor waktu atau umur sangat dominan. Bisa jadi modal kamu masih kecil karena masih gaji fresh graduate. Apalagi pemahaman kamu soal ilmu investasi juga belum gacor sehingga bicara return juga belum maksimal. Sehingga perkara umur menjadi faktor penting. Namun jangan khawatir karena dua faktor lain yaitu modal dan return bakal menyusul seiring waktu dan pengalaman kamu berinvestasi.

 

Beda halnya jika kamu memulainya telat berinvestasi, maka otomatis kamu faktor modal kamu bakal lebih besar, dan tentunya instrumen investasi juga bakal berubah. Nah, kamu ada di waktu yang mana?

 

Fase Pertama

 

Fase ini adalah fase 17-25 tahun. Di fase ini biasanya kamu masih senang berpetualang. Baru dapet kerja dengan gaji lumayan habis untung healing dan self reward dibanding untuk menabung dan investasi. Bisa jadi kamu juga ikutan FOMO (Fear of Missing Out) karena muda dipengaruhi teman dan sosial media. Setuju ga nih?

 

Mayoritas juga cenderung agresif di fase-fase ini karena belum punya tanggungan dan masih banyak coba-coba. Wajar sih di fase ini banyak dari investor pemula yang malah terjebak investasi bodong karena minim ilmu. Lebih memlilh investasi yang janjiin cuan cepet dengan modal kecil ujung-ujungnya malah amsyong. 

 

Di fase ini faktor waktu dan umur sangat dominan. Kamu punya waktu yang panjang meski modal kecil keuntungan kamu akan terus menggulung. Goals di fase ini adalah bangun habit keuangan yang baik dengan terus disiplin dan konsisten. Di fase ini ada baiknya kamu pilih investasi yang tak berorientasi dengan berburu return. 

 

Hal penting lain di usia ini adalah investasi pada diri sendiri yaitu cari passion yang kamu lalu kuasai dan kembangkan dengan kursus atau pelatihan bersertifikat lain untuk menaikan value kamu, karena uang pada akhirnya bakal mengikuti jika kamu punya value yang tinggi.    

 

Di fase ini instrumen yang cocok buat kamu antara lain reksadana pasar uang dan obligasi. Intinya return kecil tapi tetap dapat untung sehingga kamu tidak kapok untuk mulai dan terus konsisten investasi. Biasanya di umur segini investasi cenderung long term alias lebih dari 5 tahun uang tak digunakan.

 

Fase Produktif

 

Usia produktif berada pada rentang 17-35 tahun. Usia tersebut bisa dibilang lagi semangat-semangatnya bekerja, aktif, energik, mencari pengalaman, kreatif dan inovatif, merintis karier. Serta orang yang masuk dalam kelompok umur ini sangat suka dengan tantangan, berani mengambil risiko. Di fase ini biasanya banyak yang memilih investasi berisiko tinggi dengan imbal hasil tinggi. Maklum, jiwa muda susah dibendung yah.

 

Mumpung masih muda, masih bekerja, dan punya penghasilan, nyemplung saja ke investasi yang dikenal sebagai high risk, high return. Risikonya tinggi, tetapi besar pula keuntungannya. Contoh investasi yang masuk high risk, high return adalah investasi saham, reksadana saham dan forex.  

 

Keuntungan investasi pada produk tersebut bisa sampai puluhan persen, tetapi risikonya juga tidak main-main. Ada baiknya kamu di fase ini memulai investasi dengan nominal kecil dahulu, meskipun punya dana besar. Diawali dari puluhan juta rupiah, jika sudah terlihat bergerak naik, tambah modal lagi. Selain itu, pelajari produk investasi pilihanmu lebih jauh, termasuk mengelola risikonya. 

 

Ada baiknya di fase ini kamu melakukan diversifikasikan portofolio investasi dan sangat tidak disarankan hanya fokus pada satu jenis produk investasi saja. Lakukan diversifikasi untuk meminimalisir atau mengompensasi kerugian. Diversifikasi investasi dapat memilih produk yang lebih aman, seperti emas atau surat utang negara. Kalau lagi oke semua, investasi utama maupun diversifikasi akan membuatmu untung berlipat. Tetapi jika salah satunya sedang ambruk, misalnya di investasi saham, maka kamu masih dapat melindungi atau menyelamatkan aset dari diversifikasi tersebut.  

 

Jangan sia-siakan masa muda hanya untuk investasi jangka pendek. Lakukan investasi dalam jangka panjang lebih dari 5 tahun. Hitung-hitung buat tabungan masa depanmu, seperti menikah, membeli rumah, biaya pendidikan S2, maupun dana pensiun. Apalagi kalau sekarang masih lajang, gaji atau penghasilan lumayan besar, buat apa duit dihabiskan untuk foya-foya. Lebih baik investasikan jangka panjang. Kamu bisa pensiun dini, sambil tiduran pun, uang mengalir ke kantong.

 

Fase Berumur Tua

 

Sementara kelompok usia sepuh atau tua, yakni 65 tahun ke atas. Waktunya pensiun. Tujuan investasi bukan lagi menimbun kekayaan, tetapi lebih kepada hasil investasi untuk bertahan saat raga tak mampu lagi bekerja. Pilih investasi risiko rendah tetapi tetap mendatangkan pundi-pundi uang. Sebut saja investasi emas, deposito, reksadana, maupun obligasi. 

 

Dengan suku bunga 4-7 persen per tahun bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan di usia senja. Jika kamu masih memiliki penghasilan atau gaji setiap bulan, tetap disiplin menyisihkan uang. Alokasi anggaran investasi bisa ditingkatkan dari 20 persen menjadi 30 persen setiap bulan misalnya. 

 

Beli aset untuk jadi dari dana pensiun kamu untuk peluang bisnis seperti tanah, rumah, apartemen, atau kendaraan mobil. Kemudian aset tersebut disewakan menjadi kontrakan atau kos-kosan. Sedangkan mobil disewa untuk taksi online, atau peluang lainnya. Dengan begitu, kamu tetap bisa mendapatkan penghasilan dari penyewaan aset tersebut. Usia pensiun tidak perlu lagi banting tulang kerja keras. Tinggal menikmati hidup bersama anak cucu, uang tetap mengalir deras ke rekening. Dan yang paling penting masa tuamu tidak membebani anak-anakmu sehingga menjadi mereka generasi sandwich. Kasihan kan!

 

Saatnya Investasi Emas, Mulai dari Rp5.000-an  

 

Buat kamu yang mau mulai investasi alias masih di fase awal yang minim resiko, atau yang sedang masa produktif untuk diversifikasi aset portofolio, ada baiknya kamu memulainya dengan emas. Dan di Treasury kamu bisa investasi emas mulai R5000-an.

 

Fitur-fitur lainnya dari Treasury pun nggak kalah menarik. Kamu bisa punya tabungan emas berjangka dengan bunga  s.d 9% p.a di Panen Emas. Atau bisa juga menjual sementara emasmu di Jamimas dengan biaya rendah, pencairan dananya cepat lho! Beli perhiasan dan koin emas Koin Nusantara pun bisa kamu lakukan di sini!

 

Menarik banget, kan? Yuk investasi emas di Treasury sekarang!