Bulan Ramadan Waktu yang Tepat untuk Investasi Emas? Ini Alasannya!



Sobat Treasury, tahukah kamu bahwa sebagian masyarakat Jawa Timur punya tradisi unik yang biasa dijumpai saat bulan Ramadan salah satunya berburu perhiasan emas yang cukup banyak. Bahkan antusiasme masyarakat akan semakin meningkat membeli emas menjelang lebaran.   Bagi mereka, membeli emas sebenarnya adalah ungkapan rasa syukur dan bentuk menghargai diri atas jerih payah masyarakat setelah bekerja selama satu tahun, yang kemudian diwujudkan dalam bentuk perhiasan emas. Tradisi unik ini sekaligus menjadi motivasi untuk terus semangat bekerja di tahun yang baru. 

Investasi emas tidak hanya mencerminkan kebijakan finansial yang cerdas. Namun, aktivitas ini juga mengandung makna yang lebih dalam seiring dengan nilai-nilai Islam yang dianut. Bulan penuh berkah ini memberikan peluang luar biasa untuk memulai atau meningkatkan investasi emas. Dan ternyata ada beberapa alasan mengapa bulan Ramadan menjadi waktu yang pas untuk investasi emas. 

 

1. Harga Emas Naik Cenderung Naik Usai Ramadan

Dari data historikal menunjukkan bahwa harga emas cenderung mengalami peningkatan setelah bulan Ramadan berakhir. Peningkatan ini dapat menjadi peluang bagi mereka yang telah menabung emas selama bulan puasa untuk memanfaatkan kenaikan nilai investasinya.

Salah satu pemicunya adalah kenaikan inflasi merupakan fenomena tahunan yang kerap terjadi di bulan suci Ramadan. Inflasi berdampak pada penurunan nilai mata uang sekaligus penurunan daya beli masyarakat. Alhasil, untuk menyesuaikan dengan kondisi naiknya harga barang-barang kebutuhan pokok tersebut, masyarakat Indonesia mencairkan cenderung simpanan mereka (umumnya berupa emas) untuk mendapatkan tambahan dana tunai. 

Tindakan inilah yang lantas menyebabkan lonjakan aksi jual atau gadai emas saat awal bulan Ramadan, sehingga memicu harga emas menjadi tergerus. Namun, ketika sudah memasuki pertengahan bulan suci Ramadan justru banyak ditemui aksi beli emas oleh masyarakat yang memiliki tujuan untuk berinvestasi. 

Salah satu pemicu utamanya karena di periode tersebut biasanya kondisi inflasi Indonesia sudah mulai stabil, serta ditambah dengan penerimaan Tunjangan Hari Raya (THR) menjelang Lebaran, sehingga kelebihan dana tersebut cenderung dialokasikan untuk membeli emas, khususnya dalam bentuk perhiasaan yang kerap dijadikan aksesoris untuk dikenakan saat Lebaran. Hal ini tidak terlepas dari budaya masyarakat Indonesia yang masih menganggap perhiasan emas sebagai simbol eksistensi dalam lingkungan sosial.

 

2. Saldo Uang Dingin Bertambah 

Ketika bulan Ramadan, bagi sebagian orang justru jadi peluang tabungan bertambang. Apalagi pengeluaran harian umumnya mengalami penurunan. Soalnya, jam makan sangat terbatas karena adanya kegiatan puasa. Dalam hal ini, jumlah makanan yang dikonsumsi berkurang, dan masyarakat hanya menyantap sahur dan berbuka. Tambahan tabungan kecil ini dapat dialihkan untuk berinvestasi dalam bentuk emas selama periode Ramadan.  Ditambah lagi, saat Ramadan banyak orang memanfaatkan momentum untuk mencari pemasukan tambahan seperti jualan takjil, kue lebaran dan lain-lain. Dana tambahan ini juga bisa dialihkan untuk investasi emas.

Selain itu, biasanya jelang lebaran ada tambahan gaji atau bonus dan tentunya THR dari kantor atau tempat bekerja. Selain untuk zakat, sedekah, dan kebutuhan Lebaran, kamu dapat menyisihkan sebagian kecil dana THR untuk berinvestasi, termasuk investasi emas.

 

3. Nilai Keberkahan Lebih Tinggi 

Menabung emas selama bulan ini dapat dianggap sebagai investasi yang tidak hanya dilakukan untuk kepentingan finansial semata. Namun, kita juga bisa mendapatkan keberkahan dalam setiap langkah keuangan yang diambil. Keberkahan ini diyakini dapat memberikan hasil yang lebih baik dalam perencanaan keuangan jangka panjang. Investasi emas juga wujud nyata dari nilai-nilai spiritual dan keuangan Islam.

Menurut Majelis Ulama Indonesia (MUI), investasi atau menabung emas dalam bentuk fisik maupun digital menjadi hal yang dianjurkan dalam syariat Islam dan hukumnya mubah atau ja'iz. Hal tersebut boleh dilakukan dengan syarat bahwa emas yang diinvestasikan tidak dijadikan sebagai alat tukar resmi (uang). Menurut Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (MUI), menabung emas sifatnya halal selama emas yang dibeli tersebut ada wujudnya atau bukan berupa emas fiktif, jelas spesifikasinya serta bisa diserahterimakan, baik saat pembelian maupun penitipan.

 

Saatnya Investasi Emas, Mulai dari Rp5.000-an  

Sobat Treasury, dari sejumlah penjelasan di atas tentunya sudah saatnya bagi kamu untuk memulai investasi emas. Kamu bisa memulainya dengan nominal kecil sesuai dengan kemampuan keuangan agar pasca lebaran nanti pondasi keuanganmu tetap terjaga.

Nah kabar baiknya,Sobat bisa investasi dengan membeli emas dengan mudah dan murah, mulai dari Rp5 ribu di Treasury!

Jangan khawatir dengan legalitas dan keamanan Treasury. Treasury, merupakan pedagang emas fisik digital pertama yang berlisensi BAPPEBTI.  Transaksi digital terjamin aman karena telah terdaftar di KOMINFO dan berpartner dengan ICH untuk menjamin keamanan transaksi pengguna. Treasury Merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka. Transaksinya pun aman karena merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka yang diawasi oleh BAPPEBTI. 

Fitur-fitur lainnya dari Treasury pun nggak kalah menarik. Kamu bisa punya tabungan emas berjangka dengan bunga  s.d 9% p.a di Panen Emas. Atau bisa juga menjual sementara emasmu di Jamimas dengan biaya rendah, pencairan dananya cepat lho! Beli perhiasan dan koin emas Koin Nusantara pun bisa kamu lakukan di sini!

Menarik banget, kan? Yuk investasi emas di Treasury sekarang!