Ancaman Resesi Menghadang, Gimana Cara Atur Keuangan, ya?



Belakangan ini, istilah resesi “naik daun” dan sering dibicarakan di media. Terlebih setelah Bank Dunia memperingatkan global bahwa ada ancaman resesi.

Sebelumnya, resesi itu apa, sih? Dikutip dari Sikapi Uangmu, resesi ini merupakan kondisi ekonomi suatu negara yang sedang memburuk dan diketahui dari produk domestic bruto (PDB) yang negative

kondisi dimana perekonomian suatu negara sedang memburuk yang terlihat dari Produk Domestik Bruto (PDB) yang negatif, pengangguran meningkat, maupun pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal berturut-turut.

Dikutip dari CNBC, Bank Dunia meramal ada banyak negara yang akan mengalami resesi. Misalnya, Rusia diramal akan terkontraksi 8,9 persen tahun ini dan Ukraina -45,1 persen. Ancaman resesi juga akan dihadapi oleh negara di Eropa, seperti Inggris dan Jerman. Perekonomian di Eropa diprediksi turun dari 5,4 persen jadi 2,5 persen pada 2022 dan 1,9 persen pada 2023.

Negara-negara berkembang juga akan berhadapan dengan ancaman ini, misalnya ekonomi Turki yang diprediksi turun dari 11 persen ke 2,3 persen serta Argentina dari 10,3 persen tahun lalu ke 4,5 persen tahun ini.

Bagaimana dengan Indonesia? Bank Dunia meramal Indonesiamasih bisa tumbuh dengan angka 5,1 persen tahun ini, lebih tinggi dari 2021 yang sebesar 3,. Meskipun masih bisa tumbuh positif, negara ini tetap waspada terhadap ancaman resesi.

Perlambatan ekonomi kali ini terjadi karena beberapa faktor, seperti pandemic Covid-19 yang belum selesai lalu disambung dengan konflik Rusia-Ukraina, inflasi, serta krisis pangan dan energi. 

Ada tiga dampak resesi ekonomi, yaitu terjadi PHK karena sektor riil menahan kapasitas produksi, kinerja instrumen investasi turun sehingga investor memilih ke tempat yang aman, serta ekonomi semakin sulit karena daya beli melemah.

Untuk menghadapi perekonomian yang sulit—amit-amit Indonesia kena resesi—ada beberapa tips yang bisa dicoba untuk mengatur kondisi keuangan, dikutip dari Sikapi Uangmu dan Orami.

Pertama, menahan diri agar tak belanja berlebihan. Kini saatnya kamu mulai mengurangi anggaran belanja kebutuhan sekunder, seperti baju, dikutip dari Orami. Prioritaskan kebutuhan pokok keluarga. Dengan begitu, kamu bisa tetap berhemat.

Kedua, hidup sewajarnya dan tak perlu panik. Dikutip dari laman Sikapi Uangmu, tetaplah konsumsi seperti biasa dan tak perlu panik. Konsumsi masyarakat ini berperan besar kepada perekonomian, lho. 

Ketiga, bayar utang. Kalau kondisi keuangan masih stabil, pastikan bayar utang terlebih dahulu. Utang ini akan membebaskanmu dari tekanan keuangan pada masa depan. Kamu bisa membayar utang dengan bunga yang paling besar karena bisa berpengaruh terhadap arus kas keluarga,

Keempat, mencari pekerjaan sampingan untuk menambah penghasilan. Salah satu tanda negara mengalami resesi adalah jumlah pengangguran yang tinggi karena pendapatan dan daya beli masyarakat turun. Ada baiknya Sobat Treasury mencari side job yang bisa dijadikan pegangan saat ekonomi sedang tidak baik-baik saja. Atau, kamu bisa membuat usaha kecil-kecilan untuk mendapatkan penghasilan tambahan.

Kelima, menyisihkan uang untuk dana darurat. Idealnya, kamu mengalokasikan 3-6 bulan dari total pengeluaran untuk dana darurat. Dana ini bisa menutup pengeluaran ketika terjadi hal yang tak terduga, seperti ada anggota keluarga yang sakit.

Sobat Treasury bisa menyisihkan 20 persen gaji untuk menghimpun dana darurat. Tempatkan dana tersebut ke instrumen yang likuid seperti emas. Tentu saat menghimpun dana darurat, kamu perlu disiplin. 

Kamu bisa berinvestasi emas di platform digital yang aman dan menawarkan harga yang terjangkau, seperti Treasury. Di aplikasi ini, Sobat Treasury bisa membeli emas dengan harga Rp5 ribu, lebih murah daripada sepiring nasi padang. 

 

Banyak keuntungan yang kamu dapatkan investasi emas di Treasury. 

Jaminan kepemilikan Logam Mulia di UBS (PT Untung Bersama Sejahtera), sesuai dengan gramasi emas yang kamu miliki di aplikasi Treasury. Kamu bisa mencetaknya menjadi Logam Mulia (emas fisik) mulai dari 0,1 gram, kapanpun dibutuhkan atau mencairkannya menjadi uang tunai hanya dalam 2x24 jam.

Lebih dari itu, kamu juga bisa mewariskan investasi emas, membuat rencana masa dengan fitur Rencana Emas, transfer emas, serta membeli berbagai koleksi perhiasan terbaru dari UBS Lifestyle. Makanya, download aplikasi Treasury sekarang!