Harga Emas Loyo Jelang Rilis Inflasi dan Suku Bunga Fed



Harga emas melemah jelang rilis inflasi AS dan pengumuman kebijakan suku bunga Federal Reserve. Logam mulia ini juga tertekan karena imbal hasil surat utang pemerintah AS dan dolar AS yang menguat.

 

Harga emas dunia di pasar spot turun 0,14 persen ke US$1.957,64 per ons. Harga emas berjangka AS pun juga melorot 0,4 persen ke US$1.969,90 per ons. 

 

Sebaliknya, harga emas Treasury menguat tipis 0,06 persen ke Rp968.603 per gram, merangkak naik dari Rp966.616 hari ini. Jika dibandingkan minggu lalu, emas Treasury melemah 0,42 persen.

 

Indeks dolar AS yang mengukur greenback naik 0,12 persen. Penguatan dolar AS menjadikan emas lebih mahal bagi pembeli dengan mata uang lainnya. Kemudian, imbal hasil surat utang AS yang naik membuat logam mulia kurang menarik bagi investor.

 

Harga emas bertahan di tengah perdagangan yang ketat. Investor pun jadi super duper hati-hati menjelang rilis data inflasi dan pengumuman risalah pertemuan komite Federal Reserve. Sekadar informasi, data inflasi Mei 2023 akan dirilis pada Selasa dan pengumuman suku bunga pada Rabu waktu setempat. 

 

Padahal, pekan lalu, instrumen ini mendapatkan tenaga dari pelemahan data tenaga kerja. Data ketenagakerjaan yang melemah ini menguatkan ekspektasi pasar bahwa bank sentral AS itu akan menahan suku bunga acuan untuk bulan ini. 

 

Data inflasi ini menjadi salah satu pertimbangan penting Federal Reserve dalam menentukan kebijakan suku bunga. Fed bertekad untuk menekan inflasi hingga level 2 persen dengan menaikkan suku bunganya. 

 

Saat ini, pasar berekspektasi bahwa Federal Reserve akan stop menaikkan suku bunga pada bulan ini, kemudian menaikkannya kembali pada Juli 2023. Itu semua bergantung kepada data inflasi. 

 

Analis strategi pasar di RJO Futures, Bob Haberkorn, menyebut perdagangan emas minggu ini ibarat membalik koin. Menurut Haberkorn, kalau Fed menghentikan kenaikan suku bunga, logam mulia itu akan melambung. 

 

Menurut FedWatch Tools CME, pasar menghargai peluang 76 persen terhadap jeda kenaikan suku bunga Fed. Lalu, ada 71 persen peluang Fed’s rate naik lagi pada Juli 2023. 

 

Analis Kinesis Money, Rupert Rowling, mengatakan emas diperdagangkan dengan asumsi suku bunga Fed bertahan. Kalau nyatanya Fed’s rate tidak sesuai ekspektasi pasar, alhasil instrumen itu bisa terjun ke level US$1.900 per ons.

 

European Central Bank akan mengumumkan kebijakan suku bunga pada Kamis waktu setempat dan Bank of Japan pada Jumat. 

 

Investasi Emas Mulai dari Rp5 Ribu

 

Bicara soal emas, banyak orang melirik ini sebagai instrumen investasi karena logam mulia ini tahan karat dan nilainya aman dari inflasi. Harganya pun cenderung stabil dan naik setiap tahun. 

 

Emas pun terkenal sangat likuid alias mudah banget dicairkan menjadi uang tunai. Kamu bisa mendapati logam ini di mana pun. Nggak perlu repot ke toko, Sobat Treasury bisa membelinya melalui aplikasi smartphone seperti Treasury.

 

Treasury menawarkan emas dengan harga terjangkau, mulai dari Rp5 ribu. Legalitas dan keamanannya nggak perlu kamu ragukan. 

 

Platform ini sudah mengantongi izin dari Bappebti dan sistem elektroniknya terdaftar di Kominfo. Transaksi pun menggunakan dual verification, yaitu PIN dan password. 

 

Kamu bisa mencetak emas digital menjadi logam mulia batangan, lho! Beli perhiasan dan koin emas Koin Nusantara pun bisa kamu lakukan di sini. 

 

Fitur-fitur lainnya dari Treasury pun nggak kalah menarik. Kamu bisa merencanakan keuangan melalui Rencana Emas, bisa mewariskan investasimu ke orang-orang tersayang, sampai menjual sementara emas digital Treasury agar mendapatkan dana cepat. 

 

Gimana? Menarik dan lengkap banget, kan? Yuk download Treasury sekarang!