Treasury

Tak lama lagi warga Tionghoa di Indonesia akan merayakan Tahun Baru China atau Imlek. Tradisi ini bermula sejak 3.500 tahun yang lalu dan ada orang yang percaya Imlek berasal dari Dinasti Shang (1.600-1.046 SM). Mereka berharap perayaan ini bisa membawa berkah. Berbicara tentang Imlek, ada, lho, tradisi Imlek di Indonesia yang unik.

Lalu, apa saja tradisi unik yang dirayakan selama Imlek?

Pertama, tidak beres-beres rumah selama Imlek. Bersih-bersih rumah menjadi salah satu hal yang sering dilakukan banyak orang menjelang perayaan, termasuk Imlek. Untuk tradisi yang satu ini, warga Tionghoa melakukannya sehari sebelum perayaan untuk membuang hal-hal buruk dari rumah. Yang unik, rumah tidak dibersihkan selama Imlek. Mereka takut rezeki yang akan datang ke rumah justru terbuang.

Kedua, sajian khas Imlek dan tradisi makan bersama keluarga. Imlek punya sajian khas, lho, Sobat Treasury. Makanan ini punya makna filosofis agar semua anggota keluarga mendapatkan keberuntungan, kekayaan, dan kekayaan pada tahun baru. Misalnya, kue keranjang dan kue mangkok yang menyimbolkan keberuntungan. Ada juga pangsit, siu mie (mie panjang umur), dan lumpia yang tersaji untuk hidangan.

Momen Imlek pun tidak akan lengkap dengan kumpul bersama sanak saudara dan anggota keluarga lainnya. Ketika momen kumpul-kumpul ini, mereka menyiapkan beraneka ragam makanan khas Imlek untuk di makan bersama-sama.

Ketiga, serba merah dan petasan. Sobat Treasury, Imlek berkaitan dengan warna merah dan menyalakan petasan. Menurut budaya Tionghoa, dua hal ini bertujuan untuk mengusir monster. Konon, ada monster bernama Nian yang menyerang desa di China setiap hari pertama tahun baru. 

Untuk mengusir makhluk itu, tetua yang bijak menyarankan warga desa untuk menyalakan petasan, memasang lentera merah, serta menaruh gulungan merah di jendela dan pintu. Nian takut dengan warna merah dan bunyi petasan. Makanya, untuk mengusir Nian, warga China menyalakan petasan dan kembang api serta memakai pakaian dan dekorasi serba merah sampai sekarang. 

Keempat, barongsai dan liong. Tarian naga (liong) dan singa (barongsai) sering tampil untuk perayaan tradisi China, seperti Imlek. Tarian ini merupakan doa untuk mengusir roh jahat.

Liong berupa mitologi yang berbentuk naga dan melambangkan Dewa Kebijaksanaan yang turun ke bumi. Sementara itu, barongsai merupakan singa yang melambangkan kekuatan, keberanian, dan ketangkasan. Pertunjukan barongsai dan liong sangat meriah dan sering menarik perhatian masyarakat non-Tionghoa lainnya, Sobat. Kamu pernah menyaksikannya?

Kelima, bagi-bagi angpao. Selain unik, tradisi ini sering dinanti, terutama anak-anak. Angpao merupakan amplop merah yang isinya uang. Biasanya amplop itu diberikan malam sebelum perayaan Imlek atau pagi hari ketika sembahyang di vihara.

Ada aturan pemberian angpao, Sobat Treasury. Menurut budaya Tionghoa, anggota keluarga yang sudah berkeluarga akan memberikan amplop merah berisi uang kepada anak-anak, orang tua, dan anggota keluarga lainnya yang belum menikah. Isinya pun tidak boleh berjumlah ganjil karena menyerupai pemakaman. Lalu, tidak boleh diisi uang yang punya angka empat kalau dijumlahkan karena bermakna kematian.

Selain uang, kamu bisa memilih emas sebagai angpao untuk dibagikan kepada sanak saudara, Sobat Treasury. Mengapa emas? Selain tahan dari karat dan punya kemilau indah, logam mulia ini cenderung tahan dari gerusan inflasi dan harganya stabil ketika perekonomian sedang memburuk. Harganya juga naik setiap tahun.

Hadiah Emas Mulai dari 0,1 Gram

Kini, Sobat Treasury bisa mengirimkan emas sebagai angpao, lho! Treasury bisa dijadikan pilihan untuk kirim emas. Ada fitur Hadiah Emas yang bisa mempermudah kamu untuk mengirimkan angpao. Sobat bisa memilih salah satu dari lima desain lucu Edisi Lunar New Year.

Kemudian, kamu menuliskan pesan kepada orang yang dituju dan memasukkan nomor telepon tujuan. Ada empat jenis gramasi emas yang bisa dijadikan hadiah, yaitu 0,1 gram, 0,25 gram, 0,5 gram, dan 1 gram. Simple banget, kan? Ayo, tunggu apa lagi? Kirim angpau emas ke orang tersayang!