5 Tips Hadapi Ancaman Cicilan KPR Naik, Biar Nggak Boncos!



Sobat Treasury, banyak pihak telah memprediksi ekonomi dunia 2023 akan suram, bahkan bisa mengarah ke resesi global. Sebut saja International Monetary Fund (IMF) yang merevisi ke bawah pertumbuhan ekonomi global dari 3,2 persen ke 2,7 persen pada tahun ini. Jika ini terjadi, masyarakat pun harus waspada terhadap dampak resesi global. Salah satunya adalah cicilan KPR naik.

Suku bunga bank yang naik menjadi penyebab naiknya angsuran rumah. Ini terjadi jika Bank Indonesia menaikkan BI rate untuk menekan inflasi dan arus modal yang mengalir keluar. Perbankan biasanya akan mengikuti kenaikan suku bunga BI.

Nah, para pejuang KPR yang menggunakan skema floating akan merasakan dampak kenaikan suku bunga. Tentu saja nilai angsuran rumah akan bertambah lebih banyak daripada yang sebelumnya. Selain suku bunga yang naik, resesi global juga akan berdampak kepada sektor lainnya, seperti operasional perusahaan dan aktivitas bisnis. Turunnya produksi dan operasional bisnis bisa membuat perusahaan mengurangi jumlah karyawan dan memangkas gaji.

Pengurangan ini akan berdampak kepada daya beli masyarakat karena penghasilannya ikut turun. Mereka yang terdampak dengan pengurangan gaji atau terkena PHK bisa terancam gagal bayar cicilan. Gagal bayar ini juga bisa berdampak kepada masyarakat. Yaitu, nilai kredit akan turun. Ditambah lagi, harga barang-barang juga ikut naik karena terpengaruh inflasi. Kenaikan harga barang bisa semakin menurunkan daya beli masyarakat.

Lalu, bagaimana caranya agar keuangan tetap seimbang dan cicilan KPR aman?


Pertama, mengecek rasio cicilan dari penghasilan. Pakar finansial menyarankan kamu untuk melihat kembali rasio cicilan terhadap pendapatanmu. Idealnya, cicilan ini sebanyak 30 persen dari penghasilan. Kalau rasio angsuran sudah di atas 30 persen, Sobat Treasury harus mencari opsi lain dengan mengurangi pos pengeluaran yang lain. 

Kedua, mengevaluasi pengeluaran. Anggap penghasilan Sobat Treasury aman. Kamu bisa memerinci semua pengeluaran dalam sebulan. Lalu, prioritaskan kebutuhan yang paling penting. Kamu bisa mencoret pengeluaran yang kurang penting, termasuk yang bersifat keinginan. Misalnya, anggaran untuk jajan, jalan-jalan, dan makan di luar. Sobat Treasury bisa menjadikan anggaran ini sebagai tambahan dana cicilan rumah. Pos lainnya yang bisa dikurangi adalah transportasi. Tidak ada salahnya beralih dulu ke transportasi publik. Selain ongkosnya murah, kamu bisa menghemat uang agar tetap bisa membayar cicilan KPR.

Ketiga, mempertimbangkan KPR dari bank lain. Sobat Treasury bisa mempertimbangkan tawaran KPR dari bank-bank lain. Kamu bisa mencari bank yang memberikan KPR yang lebih rendah dan masa flat yang lebih lama. Memang, sih, pindah KPR ini membutuhkan waktu dan tenaga ekstra. Belum lagi ada denda yang ditetapkan oleh bank.

Keempat, kamu bisa mencari penghasilan tambahan. Sobat Treasury bisa menjaga pemasukan agar tetap aman dan tidak mengalami defisit. Jika terkena PHK atau mengalami potong gaji, kamu sebaiknya mencari penghasilan tambahan, seperti bisnis kecil-kecilan atau menjadi freelancer. Selanjutnya, penghasilan itu dikelola dengan lebih berhati-hati.

Jangan Lupakan Pos yang Ini

Kelima, perketat dana darurat. Pakar keuangan juga menyarankan kamu untuk memperketat dana darurat. Saat resesi terjadi, kemungkinan terjadi risiko negatif seperti PHK pun semakin besar. Kamu bisa menggunakan dana itu untuk situasi darurat, misalnya angsuran KPR naik.

Idealnya, dana darurat ini sebanyak 3 kali pengeluaran sebulan bagi yang single dan 6-12 kali bagi yang sudah menikah. Ahli keuangan menyarankan kamu untuk menaikkan sedikit jumlah anggaran dana darurat. Karena jumlahnya cukup besar, kamu bisa mengumpulkannya perlahan-lahan dengan investasi. Dengan metode ini, uangmu bisa berkembang biak sehingga bisa terkumpul lebih cepat. 

Emas bisa kamu pilih sebagai instrumen dana darurat. Selain tahan karat dan nilainya terjaga dari inflasi, harganya cenderung stabil ketika ekonomi memburuk, bahkan bisa naik setiap tahun. 

Di samping itu, emas juga tergolong sebagai instrumen yang sangat likuid alias mudah dijual. Kamu bisa mencairkannya menjadi uang tunai kapan pun sedang butuh. Nggak heran kalau logam mulia ini sering dijadikan sebagai dana darurat.

 

Beli Emas Gampang Banget

Mau beli emas pun sekarang nggak pakai pusing. Kamu tidak perlu repot pergi ke toko untuk membelinya. Cukup dengan sekali klik melalui smartphone, emas bisa langsung dimiliki.

Aplikasi Treasury pilihan tepat untuk investasi emas digital, Sobat! Selain harganya mulai dari Rp5 ribu, ada banyak keuntungan yang diberikan. Sebut saja fitur Panen Emas, dimana kamu bisa menumbuhkan emas digitalmu dengan bunga s.d 9% p.a!  Lalu, ada fitur Rencana Uang untuk membantu merencanakan keuangan, seperti dana darurat.

Jangan khawatir dengan legalitas dan keamanan Treasury. Treasury, merupakan pedagang emas fisik digital pertama yang berlisensi BAPPEBTI. Merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka Transaksinya pun aman karena merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka yang diawasi oleh BAPPEBTI. Transaksi digital terjamin aman karena telah terdaftar di KOMINFO dan berpartner dengan ICH untuk menjamin keamanan transaksi pengguna.

Bagaimana? Menarik, kan? Yuk investasi emas di Treasury sekarang!