5 Cara Terbaik Agar Jadi Pahlawan Keuangan Keluarga



Bulan November ini adalah bulannya para pahlawan. Tepat 10 November lalu adalah Hari Pahlawan Indonesia mengenang perjuangan mereka lepas dari penjajahan. Namun di era saat ini buat kamu Sobat Treasury tak perlu angkat senjata. Kamu pun bisa menjadi pahlawan dengan mengambil peran sebagai pahlawan finansial bagi keluarga. 

 

Dengan struktur finansial yang kuat dan terencana, punya aset serta arah investasi yang jelas maka kamu bisa menjadi pahlawan bagi keluarga kamu dan orang-orang terdekat kamu. 

 

Lalu caranya tahapannya bagaimana? Simak 5 tips agar bisa menjadi pahlawan keuangan bagi keluarga. 

 

Pertama, Bangun Komunikasi dengan Keluarga

 

Langkah awal yang penting adalah kamu harus mampu mengomunikasikan rencana finansial dengan anggota keluarga mengenai kondisi dan tujuan keuangan keluarga. Termasuk rencana untuk mengajukan pinjaman dana, menjual aset, hingga membeli instrumen investasi. Jangan memutuskan rencana keuangan sepihak.  

 

Bisa jadi pendapat dan saran dari anggota keluarga ada yang lebih baik demi kebaikan bersama. Sebaiknya, mereka pun mengetahui rencana dan kondisi keuangan keluarga sehingga bisa sama-sama menentukan kebutuhan apa saja yang harus tetap dipenuhi, dan yang masih bisa ditunda.

 

Berapa kewajiban utang yang dimiliki serta adakah rencana untuk mengembangkan aset keluarga. Dengan demikian, anggota keluarga dapat turut andil dan merasa bertanggung jawab untuk menjaga dan meningkatkan aset keluarga.

 

Kedua, Bijak Mengelola Utang 

 

Manajemen utang yang cerdas adalah kunci mencapai tujuan finansial keluarga. Hindari utang konsumtif dengan jumlah besar melebihi toleransi utang yang disarankan (utang konsumtif maksimal 15 persen dari total pendapatan) karena akan menambah beban finansial dan beban pikiran.

 

Beberapa cara bisa kamu lakukan untuk melunasi utang dengan cepat antara lain menyisihkan bonus tahunan dan tunjangan hari raya (THR) atau kamu bisa mencari penghasilan dari pekerjaan tambahan, manfaatkan untuk bisa mempercepat pelunasan utang. 

 

Dengan mengurangi beban utang secara perlahan maka kamu dan keluarga dapat leluasa dalam melakukan perencanaan keuangan, terutama memiliki polis asuransi. Karena asuransi adalah fondasi dari konsep perencanaan keuangan untuk terhindar dari risiko kerugian finansial yang besar.

 

Ketiga, Punya Persiapan Matang Dana Pendidikan

 

Merencanakan dana pendidikan sangat diperlukan karena biaya pendidikan terus mengalami peningkatan inflasi setiap tahunnya. Risiko hidup orang tua juga meningkat seiring pertambahan usia yang dapat berpengaruh terhadap rencana pendidikan anak. Sangat penting bagi orang tua mempersiapkan rencana pendidikan buah hati sampai jenjang perguruan tinggi.

 

Tahapan mempersiapkan dana pendidikan harus kamu perhatikan antara lain kamu harus mengumpulkan informasi detail serta pilihan sekolah yang kamu incar. Setelah itu buar rancangan anggaran serta instrumen investasi yang tepat. Ingat! Biaya pendidikan agar terus meningkat setiap tahunnya karena pengaruh inflasi. Untuk itu ada baiknya kamu cari skema investasi yang tepat agar tabungan pendidikan mu tak tergerus inflasi.  

 

Keempat, Siapkan Asuransi Kesehatan yang Tepat

 

Perlindungan kesehatan dan jiwa harus menjadi bagian dalam perencanaan keuangan untuk melindungi kondisi finansial keluarga dari risiko yang dapat terjadi kapan saja. Seperti sakit kritis atau meninggal dunia yang memerlukan biaya dalam jumlah besar. Mungkin saat ini ada asuransi kesehatan dari BPJS yang bisa kamu manfaatkan dengan premi terjangkau, atau bahkan gratis bagi kalangan bawah.

 

Tapi pastikan kamu ikut gabung dan terdaftar dalam jaminan kesehatan, terutama kamu sebagai pencari nafkah keluarga, karena jika kamu sakit dan sulit mencari nafkah maka keluarga kamu juga kena imbasnya.  

 

Kelima, Wajib Siapkan Dana Darurat

 

Agar pondasi keuangan kuat maka kamu wajib punya dana darurat. Tentunya musibah tidak ada yang mampu menduga seperti kecelakaan, kerusakan rumah, atau bahkan ketika terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara mendadak.

 

Perhitungan untuk berapa besaran dana yang perlu dikeluarkan untuk dana darurat adalah untuk mereka yang masih single atau tidak mempunyai tanggungan adalah sebesar 3-6 kali gaji yang dimiliki. Sementara untuk mereka yang sudah mempunyai keluarga, besar dana darurat yang dibutuhkan adalah 6-12 kali gaji yang didapat.

 

Untuk dana darurat dan dana pendidikan disarankan kamu menyimpannya dalam bentuk investasi agar uang yang kamu tempatkan tak tergerus inflasi tahunan. Salah satu skema investasi yang ideal mengumpulkan dana darurat dan dana pendidikan adalah investasi emas. Pasalnya, investasi emas tahan dari gerusan inflasi bahkan nilainya selalu naik setiap tahun dan dan mudah dicairkan alias likuid ketika kamu membutuhkannya kapan pun.

 

Kini, Sobat bisa membeli emas dengan mudah dan murah, mulai dari Rp5 ribu di Treasury!

Jangan khawatir dengan legalitas dan keamanan Treasury. Treasury, merupakan pedagang emas fisik digital pertama yang berlisensi BAPPEBTI.  Transaksi digital terjamin aman karena telah terdaftar di KOMINFO dan berpartner dengan ICH untuk menjamin keamanan transaksi pengguna. Treasury Merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka. Transaksinya pun aman karena merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka yang diawasi oleh BAPPEBTI. 

Fitur-fitur lainnya dari Treasury pun nggak kalah menarik. Kamu bisa punya tabungan emas berjangka dengan bunga  s.d 9% p.a di Panen Emas. Atau bisa juga menjual sementara emasmu di Jamimas dengan biaya rendah, pencairan dananya cepat lho! Beli perhiasan dan koin emas Koin Nusantara pun bisa kamu lakukan di sini!

Menarik banget, kan? Yuk investasi emas di Treasury sekarang!