🧐4 Kondisi Keuangan yang Tak Terduga🤨



Pandemi bukan hanya mengganggu kesehatan fisik, tapi juga kesehatan keuangan. Banyak kantor dan sektor usaha yang harus tertatih-tatih bahkan akhirnya tutup karena roda ekonominya tersendat akibat pandemi. Akibatnya, banyak orang yang kehilangan sumber penghasilan, dan kesusahan. Meski sudah ada titik terang, kita harus tetap waspada, termasuk soal kondisi keuangan. Karena pandemi dan era new normal ini berarti, ekstra pengeluaran di tengah kondisi keuangan yang tidak terduga.

Kejadian tidak terduga, bukan melulu hal-hal besar seperti kehilangan rumah atau utang menumpuk, pengeluaran rutin yang terlihat kecil juga ternyata mempengaruhi keuangan keluarga. Berikut Goldy bagikan, empat kondisi yang bisa terjadi dan Sobat Treasury harus bersiap-siap dari sekarang!

Gadget Rusak

Namanya juga work from home,jadi lebih sering lagi mantengin HP dan laptop biar tetap terkoneksi sama orang kantor. Meningkatnya penggunaan gadget ini tentunya berpengaruh pada kinerjanya, jangan kaget kalau tiba-tiba ia ngadat atau minta diganti baru ya. Sisihkan uang setiap bulan untuk bersiap jika satu hari gadget harus direparasi atau harus beli baru. Bisa diambil dari uang transportasi yang selama WFH jadi tidak perlu dikeluarkan.

Listrik dan Internet Naik

Biasanya, sehari-hari kita menghabiskan waktu di kantor. Menggunakan fasilitas listrik dan internet kantor. Kadang suka mengunduh film-film baru dari situs ilegal (kurang-kurangin lah!) atau streaming series baru di sela-sela ngerjain report tanpa peduli kuota. Tapi sejak WFH, kebutuhan internet pun meningkat, terutama dengan kondisi sekolah online anak atau keponakan. Pun dengan listrik, terutama karena semua orang jadi nge-chargelaptop siang malam. Peningkatan pengeluaran ini harus dihitung ulang dan dimasukan ke list pengeluaran bulanan rutin ya!

Anggota Keluarga Sakit

Dari dulu, yang namanya sakit itu memang mahal. Ditambah lagi sekarang. Karena ada banyak ekstra cost yang harus dikeluarkan saat menemani atau mengantar anggota keluarga yang sakit. Selain membayar administrasi untuk dokter dan obat, si penunggu juga harus dicek PCR/Antigen untuk memastikan tubuh negatif. Sekali PCR bisa hampir Rp 500.000 tuh, dan ini wajib dilakukan jika Sobat Treasury harus menemani anggota keluarga yang sedang sakit di rumah sakit.

Harus Pergi Ke Luar

Ini berarti, harus ekstra hati-hati alias ekstra cost untuk membeli perlengkapan new normal, seperti hand sanitizer, masker atau face shield dan tissue basah. Terlihat sepele, memang. Tapi coba dihitung-hitung deh, tiap bulan kita bisa menghabiskan lebih dari Rp 300.000 untuk barang-barang ini. Belum lagi kalau kamu harus ke kantor tapi masih enggan naik kendaraan umum. Halo taksi online! Mulai sekarang, sisihkan dana dari pengeluaran rutin untuk membeli perlengkapan ini ya!