Keuangan Lebih Sehat dengan Detoks Keuangan💪



Jadi sehat itu adalah cita-cita semua orang, bukan hanya urusan badan tapi juga urusan dompet alias soal keuangan. Keuangan yang sehat bisa diartikan sebagai keadaan di mana pengeluaran dan pemasukan berjalan dalam rasio yang positif, saat pemasukan jauh lebih besar dibanding pengeluaran. Keuangan yang sehat bisa didapat saat menjalani manajemen keuangan yang baik, mengatur pengeluaran, punya simpanan dan mampu membedakan kebutuhan dan keinginan.

Nah, yang terakhir penting banget tuh, Sobat Treasury. Coba diingat-ingat, berapa kali kamu merasa menyesal banget setelah membeli sesuatu yang angkanya cukup besar dan sukses bikin pengeluaran membengkak? Jika cukup sering terjadi, yuk lakukan detoks keuangan!

Seperti detoks kesehatan, di mana kita hanya makan makanan atau minuman tertentu untuk membersihkan racun di tubuh karena memakan makanan yang tidak baik, detoks keuangan juga bisa menghilangkan ‘racun’ finansial. Detoks keuangan adalah kegiatan untuk mengubah kebiasaan kurang baik yang membuat keuangan berantakan. Tidak mudah, seperti juga diet, detoks keuangan membutuhkan perencanaan dan kemauan yang kuat.

Untuk membantu detoksmu, berikut Treasury kasih langkah-langkah untuk mulai detoks keuangan, yang dilansir dari beragam sumber!

Tentukan dan Kunci Kebutuhan Dasar

Kebutuhan yang harus dikeluarkan untuk bertahan hidup dan menjalani aktivitas sehari-hari. Termasuk transport (tol dan bensin atau kartu langganan CommuterLine, misal), pengeluaran wajib seperti bayar sekolah, kos-kosan atau listrik, serta uang makan (baikdelivery atau uang belanja dan masak). Setelah mengetahui angkanya, siapkan dananya dan sebisa mungkin tidak mengambil uang tambahan lagi untuk menahan diri dari jajan-jajan di luar kebutuhan kamu!

Bawa Cash Secukupnya

Untuk menghindari jajan-jajan yang tidak berfaedah, baiknya kamu selalu membawa uang cash secukupnya saja. Jika tidak ingin membawa uang fisik, batasi penggunaan uang tiap hari, agar kamu tidak kebablasan menggunakan e-wallet untuk membeli barang yang tidak dibutuhkan.

Bedakan “Ingin” dengan “Butuh”

Mesti terkesan sepele, ternyata perbedaannya penting banget karena bisa sangat berpengaruh samacashflowSobat Treasury. Jujur, menahan godaan untuk tidak mengeluarkan uang untuk jajan itu susah banget, apalagi banyak diskon yang wara-wiri depan mata. Tapi, coba tanyakan dulu ke diri sendiri, “apakah aku beneran butuh ini? Kalaunggakbeli, atau belinya nanti-nanti masih aman kan?” jika jawabannya, “aman” ya berarti kamu belum butuh banget tuh!

Komitmen adalah Kunci

Seperti diet, komitmen dan disiplin itu kunci untuk bisa menjalani detoks keuangan. Agar tidak tergoda untuk jajan-jajan di luar kebutuhan sehari-hari, coba jangan terlalu sering membuka aplikasi delivery order ya! Saat keinginan jajan datang, coba tepiskan keinginan itu dengan cara melakukan atau memikirkan hal lain hingga akhirnya Sobat Treasury lupa tadi mau jajan apa! Daripada menghabiskan waktu memikirkan mau jajan cemilan atau beli mainan apa, lebih baik waktunya digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan, sepertingerjain reportatau beres-beres lemari. Jajannggakjadi, rumah pun lebih rapi!

Lacak dan Hitung

Tiap kali Sobat Treasury berhasil menahan diri untuk tidak jajan, coba catat nominal yang tadinya akan dikeluarkan. Dalam seminggu, lihatlah jumlah yang berhasil kamu simpan saat kamu memutuskan untuk tidak jajan. Atau bisa juga, tiap kali keinginan jajan itu datang, buru-buru alokasikan dana jajannya untuk membeli simpanan di Treasury. Misal, kamu ingin jajan croffle seharga Rp 30ribu, segeralah konversikan uang itu jadi Emas biar simpanan kamu makin banyak.